Custom Search
Talang Bamiang Join 4Shared Now!

Monday, March 30, 2009

The 2nd TSUNAMI in Indonesia (Situ Gintung)


Situ Gintung

Mungkin saya adalah orang yang paling malas nonton TV dan baca berita, kadang-kadang keseharian saya saya habiskan dengan ngutak-atik komputer, dan saya nggak pernah puas jika satu masalah dalam pekerjaan saya tidak menemukan solusinya. Atau melayani pelanggan saya yang mau mengetik dan mencetak photo untuk melamar pekerjaan atau untuk KTP atau juga untuk iseng mengabadikan photo dari hp mereka.

Dan ketika saya jalan ke terminal dengan naik angkot, saya dengar diatas angkot banyak orang cerita-cerita "Tanggul ambrol 100 orang tewas dan lebih dari 100 orang lagi belum ditemukan, di Tangerang". Saya penasaran dan terus menguping obrolan ibuk-ibuk, maklum ibuk-ibuk pintar mendramatisir keadaan, dan saya piki, ah biasa ibuk-ibuk suka bikin gosip. Kelihatannya obrolannya makin asyik bahkan ada bapak-bapak ikut nimbrung dalam percakapan di atas angkot itu, lah saya jadi makin penasran, apa benar ada waduk atau semacamnya di Tangerang, yang saya tahu waduk di Jawa ini hanya, waduk Jati Luhur dan waduk Situ Bondo, dan di daerah Jakarta bagian selatan belum pernah saya dengar dan namanya juga kurang familiar bagi saya, yaitu Situ Gintung, makin aneh lagi namanya, yang ada di Jawa Barat setahu saya yaitu Situ Panjalu di sekitar daerah Tasikmalaya sekitarnya dan terus lagi ada Situ Bagendit di daerah sekitar Garut, saya makin memperhatikan obrolan itu. "Kayak Tsunami iih serem,". Kata ibuk yang pas duduk disamping saya, "Iya, lumpur semua dan menghanyutkan rumah penduduk", timpa ibuk yang duduk diseberang dekat pintu angkot.

"Ya begitulah kalo Allah sudah berkehendak, kita nggak bisa ngapa-ngapain,". Jelas bapak setengah baya yang duduk paling pojok belakang..
"Yang bikin kita heran, Mesjid nggak kenapa-kenapa,". Kata ibuk yang tadi juga menyimak obrolan itu. "Persis kayak di Aceh," sahut ibuk yang dekat pintu tadi.
"Kebanyakkan dosa kali, orang-orang sana," kata ibuk yang disamping saya menimpali dengan asal jawab."Katanyanya penghuni Situ Gintung murka," tambahnya lagi.
Wah ini ibuk suka klenik juga orangnya, bathin saya dari samping.
"Betul kata UJ, kalo Allah sudah berkehendak tiadak akan ada yang menghalangi, meskipun itu di depan mata kita yang kita sangka kan membawa bencana," bapak yang di pojok mencoba menengahi obrolan dengan bijak.

Saya menyimak obrolan yang terjadi di angkot ini, terus pikiran saya menerawang, bukankah kemaren saya dari Parung Bogor dan lewat daerah Ciputat sana, yang katanya Situ Gintung di sekitar daerah Ciputat Tangerang. Memang sih pas di depan kampus UT ada banjir dan genangan air, dan katanya di situ biasa air tergenang, tapi waktu saya lewat saya merasa aneh, bukan kah disana daerah agak berbukit kok ada air tergenang, terus terang perasaan saya agak lain aja lewat di sekitar daerah situ.

Dan ketika saya balik dari Parung, karena saya menuju daerah Lebak bulus, saya juga masih memperhatikan air di daerah itu walau sudah surut tapi masih ada genangannya. Hari itu tidak hujan dan waktu itu hari Kamis tgl 26 Maret. Bahkan panasnya pun terasa aneh, nggak biasanya panas begitu menyengat seperti orang tua-tua bilang akan ada hujan lebat jika panasnya seperti itu., tapi nggak ada tanda-tanda akan hujang. Dan siang itu saya tiba di Bekasi dengan badan yang sangat lemas sekali karena kekurangan cairan. Hari yang aneh bathin ku.
Nah baru saya dengar beritanya pas naik angkot bukan nonton TV atau baca koran..

Ya........ semoga semua arwah yang menjadi korban, baik yang sudah ditemukan atau yang masih dalam pencarian yang katanya masih banyak yang belum ditemukan sampai sekarang, bisa diterima di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Mengetahui segalanya dan Tuhan Yang Maha Menguasai Alam. Tak akan ada manusia yang mampu menebak atau meramalkan apa Yang Maha Kuasa akan lakukan.
Bagi yang ditinggalkan semoga ini dapat diterima dengan keiklahsan dan menjadi pelajaran yang berharga untuk berinstrospeksi diri akan kesalahan dan kebodohan yang telah kita lakukan selama ini, terlepas dari cerita-cerita mistik di balik jebolnya tanggul Situ Gintung.

Good bye my friend, my brother, my sister, my children and all of you.. Allah always with us, so do not affraid to facing up the next life.

No comments:

Post a Comment

Newbie

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner